Dinkominfo-Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam membuat inovasi-inovasi terbaru menjadi magnet bagi banyak pemerintah atau instansi di daerah lain untuk datang dan belajar tentang resep keberhasilan tersebut, Selasa, (31/7). Kali ini giliran Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat VI dari Kabupaten Bogor datang berkunjung untuk belajar dan bertukar pengalaman.
Bertempat di Ruang Sidang Walikota Surabaya, rombongan Benchmarking Diklat PIM Tingkat IV dari Kabupaten Bogor diterima Wali Kota Surabaya yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Hidayat Syah.
Ketua Rombongan Benchmarking Diklat PIM Tingkat IV Dadang Irvan mengatakan tujuan datang ke Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk belajar dan bertukar pikiran tentang inovasi yang ada di Surabaya. "Kami sengaja datang kemari dengan maksud untuk belajar dan bertukar pikiran mengenai Kota Surabaya. Dan dasar kami datang kesini karena Kota Surabaya sudah terkenal dengan berbagai macam inovasi terbarunya" ujar Dadang Irvan.
Setelah itu Hidayat Syah selaku Asisten Administrasi Umum memberikan paparan kepada rombongan diklat tentang Kota Surabaya. "Di Kota Surabaya ini, penduduk aslinya sekitar 3 juta jiwa. Tapi pada malam hari bisa mencapai 5 juta, karena banyak sekali orang dari luar kota yang bekerjanya di Surabaya" kata Hidayat Syah.
Asisten Bagian Umum tersebut melanjutkan tentang sistem pemerintahan yang sudah berbasis elektronik atau yang kerap disebut dengan Electronic Government (e-Gov). Ia juga mengatakan bahwa di Kota Surabaya, pelayanan di kecamatan sudah berganti dari yang sebelumnya melakukan pelayanan administratif sekarang sudah sepenuhnya berubah menjadi pelayanan publik.
Masih menurut Hidayat Syah, pelayanan-pelayanan di Kota Surabaya sudah berbasis elektronik dan bisa diakses dimana saja oleh warga yang membutuhkan. Seperti misalnya pembuatan akte kelahiran dan kematian, yang dulunya warga harus datang ke kantor kelurahan dan kecamatan untuk mengurus, namun sekarang mereka bisa mengurus dari rumah sendiri-sendiri dan baru datang ke kantor kecamatan atau kelurahan ketika menyerahkan berkas dan mengambil akta kelahiran atau kematian ketika sudah selesai dicetak.
Setelah memberikan paparan, acara dilanjutkan dengan bertukar cinderamata dan setelah itu peserta benchmarking akan langsung menuju lokus penelitian yakni di 3 lokasi di antaranya Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Kecamatan Genteng dan Badan Kependudukan Dan Diklat Kota Surabaya. (Noi/Pri)