Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Tingkatkan Kualitas Kader KB, Pemkot Surabaya Gelar Sarasehan

Kamis, 22 November 2018 | 5 tahun yang lalu

Dinkominfo-Pemerintah Kota Surabaya mengadakan kegiatan sarahsehan dengan tema Penguatan Pokja Kampung KB Guna Memperkuat Capaian Program KKBPK Menuju Kota Surabaya Sentosa. Sarasehan digelar di Convention Hall, Kamis (22/11) dengan mengundang kader dari berbagai kecamatan di Surabaya. Acara di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB kemudian dilanjutkan sambutan oleh Chandra Ratna Maria DE Rosario Oratmangun, Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Bapak/ibu kader ini adalah jiwa relawan, jiwa rela berkorban tanpa dibayar. Program pemberdayaan penduduk di Surabaya berhasil karena para kader dan pada siang hari ini akan diberi penghargaan. KB adalah pengendalian penduduk karena yang kami tau bahwa tahun 2020-2030 itu betul-betul puncak karena angkatan kerja 70% pada tahun tersebut akan menjadi baik ketika angkatan kerja ini disiapkan menjadi kader-kader yang luar biasa tetapi apabila tidak disiapkan, tidak dikemas dengan baik bisa saja akan menjadi musibah", ujar Candra.

Dalam sarasehan tersebut beberapa narasumber berbagi materi seputar program Keluarga Berencana. Antara lain Waluyo Ajeng Lukitowati BKKBN Provinsi Jatim, Dr. H. Moh Nasir, SpOG(K), dan Siti Musfiqoh, S.Ag.MEI.

Moh. Nasir menjelaskan tentang kehamilan tepat waktu menuju keluarga bahagia. Bahwa kehamilan resiko tinggi di lapangan banyak disebabkan oleh salah persepsi. Menurutnya pemahaman di masyarakat menunda kehamilan makin lama makin baik itu harus dirubah.

"Menunda kehamilan makin lama makin jelek tidak boleh berlama-lama memakai kontrasepsi jika tidak dipahami ini keluar dari program, karena ini salah pemahaman" jelas Moh. Nasir.

Sementara itu Waluyo Ajeng Lukitowati menjelaskan tentang program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) adanya program ini adalah untuk mengendalikan penduduk. (Dnf/Pri)
    

Berita Lainnya